Khotbah Remaja GMIM: Berani Hidup dalam Kristus di Era Digital
Salam sejahtera bagi seluruh Remaja GMIM yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus! Hari ini, kita berkumpul bukan hanya sebagai sekelompok anak muda, tetapi sebagai bagian dari generasi penerus gereja, generasi yang dipanggil untuk membawa terang dan harapan di tengah dunia yang terus berubah. Saya percaya, di antara kalian semua, ada potensi luar biasa, mimpi-mimpi besar, dan semangat yang membara untuk melakukan hal-hal yang hebat. Namun, saya juga tahu, menjadi remaja di zaman sekarang bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan, godaan, dan pertanyaan yang mungkin sering muncul di benak kalian. Oleh karena itu, mari kita merenungkan bersama tema ini: Berani Hidup dalam Kristus di Era Digital.
Era digital, sebuah zaman di mana informasi mengalir begitu cepat, batasan-batasan geografis seolah sirna, dan interaksi sosial tidak lagi terbatas pada tatap muka. Ini adalah era di mana media sosial menjadi jendela dunia, teknologi menjadi alat bantu utama, dan tren-tren baru bermunculan setiap saat. Bagi kalian, remaja GMIM, era ini menawarkan peluang tak terbatas untuk belajar, berkreasi, dan terhubung. Namun, di balik semua kemudahan dan kecanggihan itu, tersimpan pula tantangan-tantangan yang tidak kalah besar, yang bisa menguji iman, nilai-nilai, dan identitas kalian sebagai anak-anak Tuhan.
1. Identitas dalam Kristus: Fondasi yang Tak Tergoyahkan
Remaja adalah masa pencarian identitas. Kalian sedang mencari tahu siapa diri kalian sebenarnya, apa tujuan hidup kalian, dan di mana tempat kalian di dunia ini. Lingkungan, teman-teman, media sosial, bahkan ekspektasi keluarga bisa sangat memengaruhi pandangan kalian tentang diri sendiri. Seringkali, tekanan untuk "menjadi seperti orang lain" atau "mengikuti tren" terasa begitu kuat, sehingga kalian mungkin lupa atau bahkan meragukan keunikan yang Tuhan berikan.
Namun, Alkitab mengajarkan kita sebuah kebenaran yang fundamental: identitas sejati kalian ditemukan di dalam Kristus. Kolose 2:10 mengatakan, "Dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia, Kepala semua pemerintah dan penguasa." Ini berarti, di dalam Yesus Kristus, kalian sudah lengkap, sudah sempurna, dan tidak kekurangan apa pun. Kalian tidak perlu mencari pengakuan dari media sosial, tidak perlu berusaha keras agar diterima oleh kelompok tertentu, dan tidak perlu meniru orang lain untuk merasa berharga. Karena di mata Tuhan, kalian adalah ciptaan yang istimewa, masterpiece-Nya, yang diciptakan dengan tujuan yang mulia.
Sebagai remaja GMIM, ini adalah kabar baik yang harus kalian pegang teguh. Kalian adalah anak-anak Allah yang dikasihi, dipilih, dan ditebus. Identitas ini memberikan kalian harga diri yang tidak bisa diambil oleh siapa pun, tujuan hidup yang jelas, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri, bukan versi palsu yang diinginkan dunia. Beranikah kalian mendeklarasikan, "Aku adalah anak Allah, aku berharga di mata-Nya, dan aku memiliki tujuan ilahi"? Ini adalah langkah pertama untuk berani hidup dalam Kristus.
Mencari identitas di era digital ini bagaikan berjalan di labirin yang penuh cermin. Setiap cermin memantulkan gambaran yang berbeda, seringkali menyesatkan. Ada cermin "popularitas" di media sosial, cermin "kesuksesan" akademik atau materi yang diperlihatkan orang lain, atau cermin "kesempurnaan fisik" yang direkayasa. Jika kita terus-menerus membandingkan diri dengan pantulan-pantulan ini, kita akan kehilangan jati diri kita yang sesungguhnya. Identitas dalam Kristus adalah satu-satunya kompas yang tidak pernah salah, menunjukkan siapa kita sebenarnya di hadapan Pencipta kita.
Renungkanlah, apakah kalian mencari validasi dari "likes" dan "followers" atau dari Firman Tuhan? Apakah kalian merasa lebih berharga ketika postingan kalian ramai komentar, atau ketika kalian tahu bahwa Allah mengasihi kalian tanpa syarat? Ingatlah, nilai kalian tidak ditentukan oleh jumlah pengikut di Instagram atau TikTok, bukan pula oleh nilai rapor, tetapi oleh darah Kristus yang tercurah bagi kalian. Ini adalah kebenaran yang membebaskan, yang memungkinkan kalian untuk berdiri teguh meskipun badai perbandingan menerpa.
2. Tantangan Remaja di Era Digital dan Respon Kristen
Era digital memang menawarkan banyak kemudahan, tetapi juga datang dengan segudang tantangan. Mari kita bedah beberapa di antaranya dan bagaimana iman Kristen memberikan kita kekuatan untuk menghadapinya.
a. Tekanan Media Sosial dan Citra Diri
Media sosial adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memungkinkan kita untuk terhubung, belajar, dan berbagi. Di sisi lain, ia bisa menjadi sumber tekanan yang luar biasa. Kalian mungkin sering merasa harus menampilkan kehidupan yang sempurna, selalu bahagia, populer, atau trendi. Ada filter yang bisa mengubah wajah, aplikasi yang bisa menyempurnakan bentuk tubuh, dan postingan yang hanya menunjukkan "highlight reel" hidup seseorang, bukan realitasnya.
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Roma 12:2
Ayat ini relevan sekali. Dunia digital seringkali mencoba membentuk kita agar serupa dengannya. Namun, sebagai remaja GMIM, kita dipanggil untuk menjadi berbeda. Kita dipanggil untuk memiliki pikiran yang diperbaharui, yang mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang membangun dan mana yang merusak. Daripada mengejar citra diri palsu di media sosial, fokuslah untuk membangun karakter Kristus di dalam diri kalian. Jadilah otentik. Tuhan mengasihi kalian apa adanya, dan Dia ingin kalian juga mencintai diri kalian sendiri apa adanya.
Membandingkan diri dengan orang lain adalah pencuri sukacita terbesar. Di media sosial, kita cenderung membandingkan realita kehidupan kita yang berantakan dengan "hasil editan" atau "sorotan terbaik" hidup orang lain. Ini adalah resep pasti untuk merasa tidak cukup, tidak bahagia, dan tidak berharga. Berani hidup dalam Kristus berarti kalian memiliki keberanian untuk mematikan notifikasi, mengesampingkan ponsel, dan menyadari bahwa nilai kalian tidak ditentukan oleh seberapa banyak "likes" yang kalian dapatkan, tetapi oleh kasih Allah yang tak terbatas.
Remaja GMIM harus menjadi agen perubahan di media sosial. Daripada menyebarkan hal-hal negatif, gosip, atau konten yang tidak membangun, gunakan platform kalian untuk menyebarkan kasih, kebaikan, inspirasi, dan kebenaran Firman Tuhan. Jadilah "influencer" untuk Kristus, bukan untuk popularitas semu. Kalian punya kekuatan untuk membentuk lingkungan digital menjadi tempat yang lebih positif dan inspiratif.
b. Cyberbullying dan Ujaran Kebencian
Sayangnya, era digital juga membuka pintu bagi fenomena negatif seperti cyberbullying dan ujaran kebencian. Kata-kata kasar, ejekan, ancaman, atau bahkan rumor bisa menyebar dengan sangat cepat dan meninggalkan luka yang dalam. Kalian mungkin pernah menjadi korban, atau mungkin tanpa sadar pernah menjadi pelaku. Ingatlah prinsip emas yang diajarkan Yesus:
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Matius 7:12
Prinsip ini berlaku bahkan di dunia maya. Sebelum kalian mengetikkan sesuatu, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya ingin orang lain mengatakan hal ini kepada saya? Apakah ini membangun atau merusak? Apakah ini mencerminkan kasih Kristus?" Jika jawabannya tidak, maka jangan lakukan. Beranilah untuk menjadi suara kebaikan, suara yang membela yang lemah, dan suara yang menyebarkan perdamaian. Jika kalian menjadi korban, beranilah untuk mencari bantuan dari orang tua, guru, atau pembimbing rohani. Kalian tidak sendirian.
Sebagai Gereja Masehi Injili di Minahasa, kita diajarkan untuk saling mengasihi dan menjaga satu sama lain. Lingkungan Persekutuan Remaja GMIM harus menjadi tempat yang aman dan mendukung, di mana setiap anggota merasa dihargai dan dilindungi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kita harus proaktif dalam menciptakan budaya hormat dan empati di antara sesama remaja, dan siap untuk menegur dengan kasih ketika ada penyimpangan.
Peran orang tua dan pembimbing rohani juga sangat penting di sini. Remaja perlu didampingi, diajari literasi digital yang sehat, dan diberikan ruang untuk berbicara tentang pengalaman mereka di dunia maya tanpa takut dihakimi. Lingkungan gereja harus menjadi tempat di mana remaja merasa nyaman untuk membuka diri dan mendapatkan bimbingan yang benar sesuai Firman Tuhan.
c. Informasi Berlebihan dan Hoaks
Di internet, semua informasi tersedia, dari yang benar sampai yang palsu, dari yang bermanfaat sampai yang berbahaya. Kemampuan untuk memilah dan menyaring informasi adalah keterampilan yang sangat penting. Hoaks dan berita palsu bisa menyebar cepat, menimbulkan kebingungan, ketakutan, bahkan perpecahan.
"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik."
1 Tesalonika 5:21
Firman Tuhan mendorong kita untuk menjadi bijaksana dan kritis. Jangan mudah percaya pada apa pun yang kalian baca atau lihat di internet tanpa melakukan verifikasi. Cek sumbernya, bandingkan dengan sumber lain yang kredibel, dan jangan terburu-buru menyebarkan sesuatu sebelum kalian yakin itu benar. Berani hidup dalam Kristus berarti berani mencari kebenaran, bahkan ketika kebenaran itu tidak populer atau bertentangan dengan apa yang ingin kalian dengar.
Kecerdasan digital ini juga termasuk bagaimana kita mengkonsumsi informasi rohani. Ada banyak ajaran palsu atau penyesatan yang beredar di internet. Sebagai remaja GMIM, kalian harus memiliki dasar Alkitab yang kuat agar tidak mudah goyah. Ikuti PA (Pendalaman Alkitab) remaja, dengarkan khotbah yang benar, dan diskusikan Firman Tuhan dengan pembimbing rohani atau orang tua. Iman yang kokoh akan menjadi perisai kalian dari panah-panah penyesatan di dunia maya.
Selain hoaks, ada juga informasi berlebihan yang bisa membuat kita kewalahan. Terlalu banyak terpapar berita negatif, drama, atau perbandingan sosial bisa menguras energi mental dan emosional. Berani hidup dalam Kristus juga berarti berani mengambil istirahat dari hiruk pikuk digital, melakukan "detoks" media sosial, dan mengisi waktu dengan hal-hal yang membangun jiwa, seperti membaca Alkitab, berdoa, berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga, atau melakukan hobi yang positif.
d. Godaan Konten Negatif dan Pornografi
Dengan akses internet yang mudah, kalian juga bisa terpapar pada konten-konten negatif, termasuk pornografi, kekerasan, atau hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kristiani. Godaan ini bisa sangat kuat dan sulit untuk dilawan sendirian.
"Jauhkanlah mataku dari melihat hal yang sia-sia, hidupkanlah aku di jalan-Mu."
Mazmur 119:37
Ini adalah doa yang sangat relevan. Berani hidup dalam Kristus berarti berani untuk menjaga mata, pikiran, dan hati kalian dari segala sesuatu yang bisa mencemari kekudusan kalian. Itu berarti berani membuat pilihan yang sulit, seperti memblokir situs tertentu, berhenti mengikuti akun yang tidak sehat, atau bahkan mematikan perangkat ketika godaan terlalu besar. Ingatlah bahwa tubuh kalian adalah Bait Roh Kudus. Hormati tubuh kalian dan jaga kekudusan hidup kalian. Cari pertanggungjawaban dari teman rohani atau pembimbing jika kalian bergumul dengan godaan ini.
Lingkungan gereja dan keluarga harus menjadi tempat di mana remaja merasa aman untuk berbicara tentang perjuangan ini. Seringkali, rasa malu atau takut dihakimi membuat remaja menyembunyikan pergumulan mereka. Kita harus menciptakan suasana di mana kejujuran dihargai dan dukungan diberikan tanpa penghakiman, melainkan dengan kasih dan bimbingan rohani yang kuat.
Pendidikan seksualitas yang bertanggung jawab dari sudut pandang Kristen juga penting. Remaja perlu memahami rencana Allah untuk seksualitas manusia – yang indah dan kudus dalam ikatan pernikahan. Dengan pemahaman yang benar dan kuat, mereka akan lebih siap menghadapi godaan di era digital yang seringkali mereduksi seksualitas menjadi hiburan semata.
3. Firman Tuhan sebagai Kompas dan Pedoman Hidup
Di tengah semua hiruk pikuk dan kebingungan era digital, Firman Tuhan adalah satu-satunya kompas yang tidak pernah salah, satu-satunya pedoman yang selalu menunjukkan arah yang benar. Mazmur 119:105 berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
a. Membaca dan Merenungkan Alkitab
Apakah kalian punya kebiasaan membaca Alkitab setiap hari? Mungkin terdengar membosankan bagi sebagian orang, tetapi percayalah, ini adalah investasi terbaik untuk jiwa kalian. Alkitab bukanlah buku dongeng kuno, melainkan surat cinta dari Allah kepada kalian, petunjuk hidup yang lengkap, dan sumber kekuatan yang tak terbatas.
Membaca Alkitab secara teratur akan membantu kalian:
- Mengenal Allah lebih dalam: Kalian akan memahami karakter-Nya, janji-janji-Nya, dan kehendak-Nya.
- Mendapat hikmat: Alkitab memberikan perspektif ilahi tentang setiap aspek kehidupan, mulai dari pertemanan, hubungan, studi, hingga masa depan.
- Menguatkan iman: Ketika kalian membaca tentang kesetiaan Allah di masa lalu, iman kalian akan tumbuh untuk menghadapi masa kini dan masa depan.
- Melawan godaan: Firman Tuhan adalah pedang Roh yang bisa kalian gunakan untuk melawan setiap godaan dan tipuan iblis.
Jangan sekadar membaca. Rnungkanlah. Pikirkan apa artinya bagi hidup kalian. Bagaimana kalian bisa menerapkan kebenaran itu hari ini? Gunakan aplikasi Alkitab digital, dengarkan Alkitab audio, ikuti rencana bacaan Alkitab. Jadikan membaca Firman Tuhan sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian kalian.
Sebagai remaja GMIM, kalian memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pendalaman Alkitab (PA) Remaja. Ini adalah forum yang sangat baik untuk tidak hanya membaca tetapi juga mendiskusikan Firman Tuhan bersama teman-teman sebaya dan pembimbing. Melalui diskusi, kalian bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, bertukar pikiran, dan melihat bagaimana Firman Tuhan relevan dengan pergumulan kalian sehari-hari. Jangan lewatkan kesempatan ini!
b. Berdoa Tanpa Henti
Doa adalah jembatan komunikasi kalian dengan Allah. Doa bukanlah ritual kosong, melainkan percakapan yang intim dengan Bapa di surga yang sangat mengasihi kalian. Dalam 1 Tesalonika 5:17, kita diajarkan, "Tetaplah berdoa."
Berdoa memungkinkan kalian untuk:
- Mengungkapkan isi hati: Kalian bisa mencurahkan segala kekhawatiran, ketakutan, harapan, dan sukacita kalian kepada Tuhan.
- Meminta bimbingan: Ketika kalian bingung mengambil keputusan, berdoalah. Tuhan akan memberikan hikmat.
- Meminta kekuatan: Ketika kalian merasa lemah atau lelah, mintalah kekuatan dari Tuhan.
- Mengucap syukur: Ingatlah untuk selalu bersyukur atas setiap berkat, besar maupun kecil.
Doa tidak harus formal atau panjang. Itu bisa berupa bisikan singkat di tengah kesibukan, atau percakapan panjang di kamar kalian. Yang terpenting adalah hati yang tulus dan jujur di hadapan Allah. Jadikan doa sebagai nafas hidup rohani kalian.
Lingkungan gereja, khususnya Persekutuan Remaja GMIM, seringkali mengadakan momen doa bersama. Berpartisipasi dalam momen-momen ini tidak hanya memperkuat iman pribadi kalian tetapi juga membangun kebersamaan dan dukungan rohani di antara sesama remaja. Doa bersama memiliki kekuatan yang luar biasa. Bayangkan, ketika puluhan bahkan ratusan remaja GMIM berdoa bersama untuk hal yang sama, betapa besar kuasa yang bekerja!
Penting juga untuk berdoa bagi orang lain. Doakan teman-teman kalian yang mungkin sedang menghadapi kesulitan, doakan keluarga kalian, doakan gereja dan para pemimpinnya, bahkan doakan bangsa dan negara. Melalui doa, kita tidak hanya menerima berkat tetapi juga menjadi saluran berkat bagi sesama.
4. Komunitas Kristus: Kekuatan dalam Kebersamaan
Iman Kristen bukanlah perjalanan soliter. Kita diciptakan untuk hidup dalam komunitas, untuk saling mendukung, menguatkan, dan bertumbuh bersama. Bagi kalian, Persekutuan Remaja GMIM adalah komunitas yang sangat penting.
a. Pentingnya Persekutuan Remaja GMIM
Persekutuan Remaja GMIM bukan sekadar tempat kumpul-kumpul atau acara hiburan. Ini adalah keluarga rohani kalian, tempat di mana kalian bisa menjadi diri sendiri, belajar Firman Tuhan, melayani, dan bersaksi bersama. Ibrani 10:24-25 menasihati kita:
"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti kebiasaan beberapa orang, melainkan marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
Bergabunglah secara aktif dalam setiap kegiatan Persekutuan Remaja. Kalian akan menemukan teman-teman yang memiliki nilai-nilai yang sama, pembimbing yang peduli, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan rohani kalian. Di sinilah kalian bisa berbagi pergumulan, mendapatkan nasihat, dan merasakan kasih Kristus secara nyata melalui sesama anggota.
Dalam komunitas, kalian belajar tentang keragaman. Remaja GMIM berasal dari latar belakang keluarga, sekolah, dan minat yang berbeda-beda. Ini adalah kesempatan untuk belajar menghargai perbedaan, membangun empati, dan memperluas pandangan kalian. Belajarlah untuk saling menghargai, saling mendengarkan, dan saling melayani.
Persekutuan remaja juga menjadi tempat di mana kalian bisa belajar kepemimpinan dan bertanggung jawab. Ada banyak peran yang bisa kalian ambil, baik dalam kepanitiaan acara, pelayanan musik, atau menjadi pengurus. Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan talenta dan potensi yang Tuhan berikan kepada kalian, sambil melayani sesama dan memuliakan nama Tuhan.
b. Melayani Tuhan dengan Talenta
Setiap dari kalian memiliki talenta dan karunia yang unik. Ada yang pandai menyanyi, bermain musik, menari, berakting, melukis, menulis, berbicara di depan umum, atau memiliki kemampuan organisasi yang baik. Tuhan memberikan talenta-talenta ini bukan hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi untuk dipakai melayani Dia dan sesama.
"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pelayan-pelayan dari kasih karunia Allah yang bermacam-macam."
1 Petrus 4:10
Jangan takut atau malu untuk menggunakan talenta kalian di gereja. Apakah itu menjadi anggota tim pujian, membantu dalam acara-acara remaja, mengajar sekolah minggu, atau terlibat dalam misi sosial, setiap pelayanan, sekecil apa pun, memiliki nilai di mata Tuhan. Melayani bukan hanya memberi, tetapi juga menerima. Kalian akan merasakan sukacita yang dalam dan pertumbuhan rohani yang luar biasa ketika kalian menggunakan talenta kalian untuk kemuliaan Tuhan.
Mengidentifikasi talenta kalian mungkin membutuhkan waktu dan eksplorasi. Cobalah berbagai hal! Ikuti lokakarya, beranikan diri untuk mencoba peran baru dalam kegiatan gereja. Para pembimbing dan pendeta di GMIM juga dapat membantu kalian menemukan di mana talenta kalian paling efektif digunakan. Ingatlah, Tuhan tidak mencari kesempurnaan, tetapi hati yang mau melayani.
Selain pelayanan di dalam gereja, kalian juga bisa melayani di luar gereja, di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat. Jadilah teladan Kristus di mana pun kalian berada. Bantu teman yang kesulitan belajar, berikan dukungan kepada yang membutuhkan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau sekadar menjadi pendengar yang baik. Setiap tindakan kasih dan kebaikan adalah pelayanan kepada Tuhan.
5. Mengembangkan Potensi Diri dan Menggapai Masa Depan dalam Iman
Masa remaja adalah masa untuk bermimpi, merencanakan, dan mempersiapkan masa depan. Kalian memiliki potensi yang luar biasa, dan Tuhan ingin kalian mengembangkannya secara maksimal.
a. Prioritaskan Pendidikan dan Belajar
Pendidikan adalah salah satu kunci untuk membuka pintu masa depan. Beranilah untuk menjadi remaja GMIM yang cerdas, rajin belajar, dan haus akan pengetahuan. Bukan hanya untuk mendapatkan nilai bagus atau pujian, tetapi untuk melengkapi diri kalian dengan keterampilan dan pengetahuan yang bisa kalian gunakan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
"Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan."
Amsal 1:7
Belajarlah dengan sungguh-sungguh, baca buku, eksplorasi minat kalian, dan jangan ragu bertanya. Pengetahuan akan memperluas wawasan kalian dan membantu kalian mengambil keputusan yang lebih baik. Namun, jangan lupakan bahwa hikmat sejati datang dari Tuhan. Gabungkan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual.
Di era digital ini, sumber belajar tak terbatas. Ada banyak kursus online gratis, video edukasi, dan platform pembelajaran interaktif. Manfaatkan teknologi ini dengan bijak untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kalian, bukan hanya untuk hiburan semata. Jadilah pelajar seumur hidup.
Selain pendidikan formal, pendidikan karakter dan spiritual juga sama pentingnya. Gereja melalui program-program remaja menyediakan wadah untuk pertumbuhan ini. Ikuti kegiatan yang membangun karakter seperti retreat, pelatihan kepemimpinan, atau seminar tentang isu-isu remaja. Ini akan membantu kalian menjadi pribadi yang utuh, seimbang secara intelektual dan spiritual.
b. Menjaga Integritas dan Karakter Kristus
Di dunia yang seringkali mengkompromikan nilai-nilai, berani hidup dalam Kristus berarti berani menjaga integritas dan karakter yang mulia. Kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab, kerendahan hati, dan kasih adalah buah-buah Roh yang harus terus kalian kembangkan.
"Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
1 Korintus 15:58
Ini berarti:
- Jujur: Jangan mencontek, jangan berbohong, baik di sekolah maupun di rumah.
- Setia: Setia pada janji, setia pada Tuhan, setia pada teman dan keluarga.
- Bertanggung Jawab: Selesaikan tugas-tugas kalian, tepati janji, dan akui kesalahan.
- Mengasihi: Kasihi Tuhan dan kasihi sesama, tanpa memandang perbedaan.
Karakter adalah fondasi yang akan menentukan seberapa jauh kalian bisa melangkah dalam hidup. Bangun karakter Kristus sejak sekarang, dan itu akan menjadi warisan berharga yang tak ternilai. Integritas bukanlah sesuatu yang bisa kalian nyalakan dan matikan; itu adalah gaya hidup. Pilihlah untuk selalu melakukan hal yang benar, bahkan ketika tidak ada yang melihat.
Di era digital, integritas diuji dengan berbagai cara. Bagaimana kalian menggunakan media sosial? Apakah kalian menyebarkan informasi yang tidak akurat? Apakah kalian terlibat dalam percakapan yang merendahkan orang lain? Ingatlah, jejak digital kalian akan selalu ada. Biarkan jejak itu mencerminkan karakter Kristus yang kalian miliki.
Karakter Kristus juga termanifestasi dalam bagaimana kalian memperlakukan orang lain, terutama mereka yang berbeda atau lebih lemah. Beranilah untuk berdiri membela kebenaran dan keadilan, bahkan jika itu berarti kalian harus berhadapan dengan tekanan dari kelompok atau teman-teman. Menjadi remaja GMIM yang berintegritas berarti menjadi mercusuar moral di tengah kegelapan dunia.
c. Menghadapi Masa Depan dengan Iman dan Harapan
Masa depan bisa terasa menakutkan atau tidak pasti. Ada tekanan untuk memilih jurusan, mencari pekerjaan, atau merencanakan kehidupan dewasa. Namun, sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak perlu takut. Yeremia 29:11 mengingatkan kita:
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk hidup kalian. Serahkan kekhawatiran kalian kepada-Nya. Lakukan bagian kalian dengan belajar, bekerja keras, dan mengembangkan diri, tetapi sisanya serahkan pada kedaulatan Tuhan. Dia akan membimbing langkah-langkah kalian.
Miliki impian dan visi yang besar, tetapi jangan lupa untuk menyelaraskannya dengan kehendak Tuhan. Ajak Tuhan dalam setiap perencanaan kalian, dan percayalah bahwa Dia akan membuka jalan bagi kalian. Masa depan mungkin tidak akan selalu mulus, akan ada tantangan dan rintangan. Namun, dengan iman yang kokoh, kalian akan mampu melewati semuanya, karena Tuhan menyertai kalian.
Menggapai masa depan dengan iman juga berarti tidak terlalu terpaku pada hasil akhir yang sempurna sesuai keinginan kita, melainkan percaya bahwa Tuhan akan memakai setiap proses dan pengalaman untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik, sesuai dengan rencana-Nya. Mungkin ada kegagalan, mungkin ada penolakan, tetapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Itu adalah bagian dari perjalanan yang Tuhan izinkan untuk mematangkan kita.
Remaja GMIM yang terkasih, masa depan adalah ladang yang luas menanti kalian untuk digarap. Bawalah semangat Kristus, nilai-nilai injili, dan karakter yang mulia ke dalam setiap bidang yang kalian pilih. Jadilah pemimpin Kristen di masyarakat, di dunia kerja, di keluarga. Biarkan terang Kristus terpancar melalui hidup kalian, memberikan dampak positif di mana pun kalian berada.
6. Menjadi Garam dan Terang Dunia
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk tidak hanya hidup kudus secara pribadi, tetapi juga untuk memiliki dampak positif di lingkungan sekitar. Yesus berkata dalam Matius 5:13-16:
"Kamu adalah garam dunia... Kamu adalah terang dunia... Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga."
a. Menjadi Garam: Membawa Pengaruh Positif
Garam memiliki beberapa fungsi: memberi rasa, mengawetkan, dan memurnikan. Sebagai "garam dunia", kalian dipanggil untuk:
- Memberi Rasa: Bawalah sukacita, kasih, damai sejahtera ke dalam lingkungan kalian. Jadilah pribadi yang menyenangkan, yang kata-katanya membangun dan kehadirannya memberi semangat.
- Mengawetkan: Pertahankan nilai-nilai moral dan etika Kristiani di tengah dunia yang makin terdegradasi. Jangan ikut-ikutan melakukan hal yang salah hanya karena semua orang melakukannya. Beranilah menjadi berbeda dan berdiri di atas kebenaran.
- Memurnikan: Jadilah agen perubahan yang membawa dampak positif. Ketika ada ketidakadilan, korupsi, atau hal-hal buruk lainnya, beranilah untuk menyuarakan kebenaran (dengan hikmat dan kasih).
Pengaruh garam seringkali tidak terlihat secara langsung, tetapi dampaknya terasa. Sama seperti itu, pengaruh kalian sebagai remaja Kristen mungkin tidak langsung terlihat spektakuler, tetapi secara perlahan kalian akan membawa perubahan positif di sekolah, di rumah, di antara teman-teman, dan di masyarakat. Ini membutuhkan keberanian, ketekunan, dan komitmen untuk hidup sesuai standar Kristus.
Di lingkungan sekolah, bagaimana kalian berinteraksi dengan teman-teman yang berbeda agama atau latar belakang? Apakah kalian menjadi teladan dalam kejujuran saat ujian, dalam perkataan yang sopan, atau dalam kerajinan belajar? Apakah kalian berani menegur teman dengan kasih ketika mereka melakukan hal yang salah? Ini semua adalah cara menjadi garam.
Di lingkungan digital, menjadi garam berarti berhati-hati dengan apa yang kalian bagikan dan komentar. Jangan terlibat dalam drama, gosip, atau perdebatan yang tidak membangun. Gunakan platform kalian untuk menyebarkan kebaikan, informasi yang benar, dan inspirasi. Kalian bisa menjadi suara kebenaran di tengah lautan informasi yang seringkali menyesatkan.
b. Menjadi Terang: Memancarkan Kristus
Terang memiliki fungsi menerangi kegelapan dan menunjukkan jalan. Sebagai "terang dunia", kalian dipanggil untuk memancarkan Kristus melalui hidup kalian. Ini berarti:
- Hidup yang Jelas: Biarkan hidup kalian menjadi saksi nyata akan kasih dan kebaikan Tuhan. Orang lain harus bisa melihat perbedaan dalam diri kalian – perbedaan yang dibawa oleh kehadiran Kristus.
- Menunjuk Jalan: Ketika teman-teman kalian bingung, putus asa, atau kehilangan arah, kalian bisa menunjuk kepada Yesus sebagai satu-satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup.
- Mengusir Kegelapan: Terang akan mengusir kegelapan. Hidup kalian yang kudus dan penuh kasih akan menjadi teguran bagi dosa dan kejahatan di sekitar kalian, dan pada saat yang sama, akan menarik orang kepada terang Kristus.
Memancarkan terang Kristus berarti setiap tindakan, perkataan, dan keputusan kalian harus memuliakan Tuhan. Ini tidak berarti kalian harus sempurna, karena kita semua adalah manusia yang berdosa. Tetapi itu berarti kalian memiliki komitmen untuk terus bertumbuh dalam Kristus, untuk bertobat ketika berbuat salah, dan untuk selalu berusaha hidup sesuai kehendak-Nya.
Di tengah dunia yang penuh kegelapan moral dan spiritual, remaja GMIM harus berani menjadi lentera-lentera kecil yang bersinar terang. Jangan biarkan lingkungan atau tekanan pergaulan meredupkan terang kalian. Sebaliknya, biarkan terang itu semakin kuat, sehingga banyak orang dapat melihat dan mengenal Kristus melalui hidup kalian.
Bagaimana cara kalian memancarkan terang ini secara praktis? Itu bisa melalui cara kalian berinteraksi dengan keluarga, menunjukkan kasih dan hormat. Itu bisa melalui bagaimana kalian bersikap di sekolah, menjadi siswa yang jujur dan rajin. Itu bisa melalui bagaimana kalian menggunakan waktu luang, memilih hiburan yang membangun. Setiap aspek kehidupan kalian adalah kesempatan untuk memancarkan terang Kristus.
7. Ketekunan dan Ketahanan dalam Iman
Perjalanan iman seorang remaja tidak selalu mudah. Akan ada saat-saat kalian merasa lelah, tergoda untuk menyerah, atau meragukan iman kalian. Ini adalah bagian normal dari pertumbuhan. Kuncinya adalah ketekunan dan ketahanan.
a. Mengatasi Keraguan dan Godaan
Keraguan bisa datang dalam berbagai bentuk: keraguan tentang keberadaan Tuhan, keraguan tentang kebaikan-Nya di tengah penderitaan, atau keraguan tentang relevansi iman di zaman modern. Ingatlah bahwa keraguan bukanlah dosa, tetapi bagaimana kalian merespons keraguan itulah yang penting. Jangan biarkan keraguan memisahkan kalian dari Tuhan.
"Sebab di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna dalam kasih."
1 Yohanes 4:18
Ketika keraguan datang, carilah jawaban. Baca Alkitab, berbicaralah dengan pendeta atau pembimbing rohani, diskusikan dengan teman-teman yang imannya kuat. Belajarlah untuk mempercayai Tuhan bahkan ketika kalian tidak memahami segala sesuatu. Iman seringkali tumbuh paling kuat di tengah keraguan.
Godaan juga akan selalu ada. Iblis tidak akan pernah berhenti mencoba menjatuhkan kalian. Tetapi ingatlah, Tuhan setia, dan Dia tidak akan membiarkan kalian dicobai melampaui kekuatan kalian (1 Korintus 10:13). Setiap kali kalian menghadapi godaan, berbaliklah kepada Tuhan, mohon kekuatan dari Roh Kudus, dan pilihlah untuk melakukan yang benar. Setiap kemenangan kecil atas godaan akan membangun ketahanan rohani kalian.
Kisah hidup tokoh-tokoh Alkitab, seperti Yusuf, Daud, atau Daniel, menunjukkan bagaimana mereka menghadapi berbagai godaan dan tantangan dengan iman dan ketekunan. Pelajarilah kisah-kisah mereka dan ambil inspirasi dari ketahanan mereka dalam menghadapi tekanan. Kita tidak sendirian dalam perjuangan ini; ada "awan saksi" yang besar yang telah mendahului kita.
b. Mengandalkan Roh Kudus
Kalian tidak dipanggil untuk menjalani hidup Kristen dengan kekuatan sendiri. Allah telah memberikan Roh Kudus untuk tinggal di dalam setiap orang percaya. Roh Kudus adalah Penolong, Penghibur, dan Guru kalian.
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kisah Para Rasul 1:8
Andalkan Roh Kudus dalam setiap aspek hidup kalian. Mintalah Dia untuk memberikan hikmat, kekuatan, keberanian, dan bimbingan. Ketika kalian merasa lemah, mintalah Dia untuk menguatkan kalian. Ketika kalian tidak tahu harus berbuat apa, mintalah Dia untuk menunjukkan jalan. Hidup yang dipimpin Roh Kudus adalah hidup yang penuh kuasa dan tujuan.
Bagaimana cara mengandalkan Roh Kudus? Itu dimulai dengan pengenalan. Kenali Roh Kudus melalui Firman Tuhan. Kemudian, dengan penyerahan diri. Izinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kalian, mengubah karakter kalian, dan memimpin setiap langkah kalian. Ini berarti mendengarkan suara-Nya melalui hati nurani, melalui Firman Tuhan yang kalian baca, dan melalui nasihat rohani yang bijaksana.
Dalam Persekutuan Remaja GMIM, kalian juga akan belajar lebih banyak tentang Roh Kudus melalui pengajaran dan pengalaman bersama. Manfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pemahaman kalian tentang pribadi dan pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Dia adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada kita untuk menghadapi dunia.
8. Komitmen pada Gereja dan Misi GMIM
Sebagai remaja GMIM, kalian adalah bagian integral dari tubuh Kristus yang lebih besar. Komitmen kalian pada gereja lokal adalah sangat penting untuk pertumbuhan rohani kalian dan untuk kesinambungan misi gereja.
a. Menghargai dan Mendukung Gereja Lokal
Gereja Masehi Injili di Minahasa memiliki sejarah panjang dan kaya dalam pelayanan dan kesaksian Injil. Kalian adalah pewaris dari iman yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Hargailah gereja kalian, dukunglah dengan doa, kehadiran, dan talenta kalian.
Mungkin ada saat-saat kalian merasa kegiatan gereja membosankan, atau merasa tidak cocok dengan program tertentu. Itu wajar. Tetapi jangan biarkan hal-hal kecil menghalangi kalian dari persekutuan dan pertumbuhan. Berikan masukan yang membangun, ikut serta dalam perencanaan, dan berdoalah untuk gereja kalian.
Komitmen pada gereja lokal bukan hanya tentang hadir di kebaktian atau acara. Ini tentang merasa memiliki, tentang membangun hubungan yang mendalam dengan sesama anggota jemaat, dan tentang berkontribusi pada pertumbuhan rohani bersama. Ingatlah, gereja bukanlah bangunan, tetapi umat Allah yang hidup dan bergerak.
Para pendeta, penatua, diaken, dan pembimbing adalah pemimpin rohani yang melayani kalian. Hormati mereka, doakan mereka, dan dukunglah pelayanan mereka. Mereka juga manusia biasa yang membutuhkan doa dan dukungan. Dengan demikian, kalian turut berperan dalam menciptakan lingkungan gereja yang sehat dan bertumbuh.
b. Terlibat dalam Misi dan Kesaksian
Misi GMIM tidak terbatas pada Minahasa, tetapi menjangkau sampai ke ujung bumi. Kalian, sebagai remaja, memiliki peran penting dalam melanjutkan misi ini. Misi bukan hanya pergi ke daerah terpencil, tetapi juga menjadi saksi Kristus di lingkungan kalian sendiri.
Kalian bisa bersaksi melalui hidup kalian yang berubah, melalui perkataan yang baik, atau melalui perbuatan kasih. Ajak teman-teman kalian ke gereja, ceritakan tentang kebaikan Tuhan dalam hidup kalian, dan jadilah teladan Kristus di mana pun kalian berada. Misi dimulai dari kalian, di mana kalian berada sekarang.
Mungkin gereja kalian memiliki program misi atau pelayanan sosial. Jangan ragu untuk terlibat. Pengalaman melayani orang lain yang kurang beruntung atau memberitakan Injil kepada yang belum mengenal Kristus akan sangat memperkaya iman kalian dan membuka mata kalian pada kebutuhan dunia.
Era digital juga membuka peluang baru untuk misi. Kalian bisa menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan Injil, membagikan kesaksian, atau menginspirasi orang lain dengan kebenaran Firman Tuhan. Jadilah "misionaris digital" untuk Kristus, menggunakan teknologi untuk kemuliaan-Nya.
Penutup: Berani Hidup dalam Kristus!
Remaja GMIM yang terkasih, di hadapan kalian terhampar masa depan yang penuh potensi, tetapi juga penuh tantangan. Dunia di sekitar kalian akan terus berubah dengan cepat, teknologi akan semakin canggih, dan tekanan akan semakin beragam. Namun, satu hal yang tidak akan pernah berubah adalah kasih setia Allah dan kebenaran Firman-Nya.
Saya mengajak kalian hari ini untuk membuat keputusan yang berani: Berani Hidup dalam Kristus!
- Berani untuk menemukan identitas sejati kalian di dalam Dia, bukan di dalam popularitas atau pandangan dunia.
- Berani untuk menghadapi tantangan era digital dengan hikmat dan iman, membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
- Berani untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai kompas dan doa sebagai nafas hidup kalian, setiap hari.
- Berani untuk aktif dalam komunitas Persekutuan Remaja GMIM, saling mendukung dan bertumbuh bersama.
- Berani untuk mengembangkan setiap potensi dan talenta yang Tuhan berikan, untuk kemuliaan-Nya.
- Berani untuk menjaga integritas dan karakter Kristus, menjadi garam dan terang di mana pun kalian berada.
- Berani untuk tekun dan tangguh dalam iman, mengandalkan Roh Kudus di setiap langkah.
- Berani untuk berkomitmen pada gereja dan misi GMIM, menjadi bagian dari rencana besar Allah.
Ingatlah, kalian tidak sendirian. Tuhan menyertai kalian. Roh Kudus membimbing kalian. Dan kami, para pembimbing dan jemaat GMIM, selalu ada untuk mendukung kalian. Jangan takut untuk melangkah, jangan ragu untuk bersinar. Biarkan hidup kalian menjadi kesaksian yang hidup akan kebaikan dan kuasa Tuhan.
Bangkitlah, Remaja GMIM! Jadilah generasi yang tidak hanya bertahan, tetapi juga bersinar terang di tengah kegelapan. Jadilah generasi yang bukan hanya penerima, tetapi juga pemberi. Jadilah generasi yang berani hidup dalam Kristus, hari ini dan sampai selama-lamanya. Amin.